Kenaikan TDL di 2011 Sulit Dihindari

Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun 2011 sudah tidak bisa terelakkan lagi. Pasalnya jika PLN selalu menanggung beban biaya pengadaan listrik yang membengkak, maka ketersediaan listrik akan mati total.

Demikian disampaikan Pengamat Ekonomi Chatib Basri di Hotel JW Marriot, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/9/2010).

"Listrik naik tidak bisa terhindarkan. Kalau suplai listrik tak ada, dunia usaha juga kan yang akan mengeluh," jelasnya.

Chatib menambahkan, tujuan atas kenaikan TDL ini supaya bisa mengefisiensikan kerja PLN serta memastikan ketersediaan energi.

Memang Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan kenaikan TDL di Januari 2011 akan tetap dilakukan dan terus berlangsung hingga 2013. Kenaikan rata-rata berkisar di angka 15%.

Padahal di awal Juli 2010, pemerintah telah menaikkan TDL yang menimbulkan protes dari pengusaha karena jumlah kenaikan tidak sesuai dengan janji pemerintah. Alasannya, jika TDL tidak naik maka anggaran tidak akan efektif dan terbakar begitu saja untuk subsidi.

"Meskipun Komisi VII tidak setuju (kenaikan TDL), kita akan tetap berusaha untuk meyakinkan Badan Anggaran (Banggar). Kalau TDL tidak dinaikkan maka anggaran akan meningkat subsidinya dan memberikan risiko fiskal," kata Agus.

Namun Chatib memberi catatan jika TDL mulai naik di 2011, perlu adanya kompensasi. Yakni pengurangan pos pengeluaran birokrasi (ekonomi biaya tinggi).

"Pressure cost dikurangi. Kalau biaya tinggi, ekonomi biaya tinggi bagaimana dapat bersaing. Juga untuk cost maintanance. Ini kan menguntungkan investor, yang biasanya 10 meja, dengan dikeluarkannya peraturan baru jadi 1 meja," tegasnya.

Sumber: detikFinanc.com

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Archives

Statistik

My Ping in TotalPing.com