Motivasi dan Kinerja

Motivasi dan Kinerja - Program seminar motivasi yang marak diselenggarakan pelbagai pihak memang bagus untuk menimba inspirasi (lewat isi ceramah, dan terutama gaya bicara dan suasana yang sengaja dibangun lewat alat bantu audio-visual), lagipula event seminar juga bisa jadi ajang untuk mengembangkan jejaring (networking) yang efektif. Persoalannya adalah bagaimana menjaga momentum semangat yang telah dipicu saat mengikuti program-program motivasi itu.

Prinsipnya adalah, benih pohon yang bagus seyogianya ditanam dan dirawat di tanah yang bagus. Artinya, selain faktor orang yang memang sudah bagus dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerjanya (knowldege, skill & attitude), maka lingkungan kerja (sistem), dan pembinaan kepemimpinan pun perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan kontinyu.

Salah satu cara membangun sistem adalah dengan dengan menerapkan manajemen kinerja (performance management) yang penting untuk menetapkan dan mengukur prestasi kerja seluruh bagian dalam organisasi.

Manajemen kinerja (performance management) akan mengintegrasikan sasaran-sasaran perusahaan, individu, dan kelompok (team). Ia juga membantu mengkomunikasikan sasaran (visi) itu dan sekaligus menyokong pembentukan nilai-nilai inti (core values) suatu organisasi. Maka dengan menerapkan manajemen kinerja, Anda juga berpeluang untuk melakukan perubahan kultural dan perilaku organisasi. Pendelegasian wewenang juga terarah, dan pimpinan bisa memfokuskan diri untuk pengembangan usaha lebih lanjut.

Kriteria supaya penerapan manejemen kinerja dalam organisasi bisa sukses, seperti dijelaskan Michael Armstrong dalam bukunya ‘Performance Management’ (2004) disebutkan di antaranya: kejelasan tentang apa yang disebut kesuksesan dalam organisasi itu; kepemilikan dan komitmen manajemen tingkat atas dan tingkat lini; staf percaya bahwa prosesnya konsisten dan adil dalam kaitannya dengan kontribusi dan kemampuan; kecocokan kultural – proses yang tepat dan pengembangan gaya manajemen; proses bersama dalam manajemen strategis (manajemen lini dilibatkan dalam perumusan sasaran bersama organisasi); tingkat ketrampilan yang tinggi yang dimiliki manajer dan individu dalam menetapkan akuntabilitas dan kompetensi, penentuan sasaran dan ukuran kinerja dan kontribusi; serta seorang kepala SDM yang memainkan peranan utama dan inovatif memastikan bahwa kondisi-kondisi ini dipuaskan dan dipelihara.

Secara sederhana, kerangka kerja manajemen kinerja bisa digambarkan terdiri dari:

1. Sasaran dan strategi perusahaan (visi, misi dan target departemen usaha)
2. Rencana kinerja (performance plan) yang disepakati bersama (kesepakatan akuntabilitas, tugas sasaran, pengetahuan, keterampilan dan perlunya kompetensi serta ukuran-ukuran kinerja, kesepakatan atau kontrak kerja).
3. Pelaksanaan manajemen kinerja
4. Melakuan kajian (review) terhadap kinerja formal
5. Pengembangan dan pelatihan yang didorong oleh kajian kinerja
6. Penilaian kinerja
7. Upah atau penghargaan berdasarkan kinerja

Dengan melaksanakan secara konsisten dan persisten manajemen kinerja ini, besar harapan motivasi kerja para karyawan Anda akan lebih terawat panjang. Karena lingkungan kerja (sistem manajemen) secara konsisten terasa lebih mendukung dan menghargai jerih payah mereka. Apalagi jika Anda bisa mengembangkan bisnisnya terus menerus (business development) sehingga jenjang karir orang-orang yang kompeten dan loyal di perusahaan Anda bisa terbuka luas. Tugas pemimpin memang membuka horison harapan terbuka luas dan cerah, serta membawa dan menyiapkan orang-orangnya berjalan bersama menjelang masa depan penuh harapan. Bersiaplah untuk sukses.

Artikel Oleh: Andre Vincent Wenas
Sumber: Tabloid Bisnis KONTAN

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Statistik

My Ping in TotalPing.com