Ide-ide Praktis Mengembangkan Bisnis

Ide-ide Praktis Mengembangkan Bisnis - Jika kita bertekad tahun depan atau bulan depan akan berubah lebih maju lagi, tetapi dari hari ke hari masih melakukan tindakan yang sama dengan tahun yang lampau, maka bisa dipastikan kita tidak bakalan berubah lebih maju! If you take the same action everyday, you will always get the same result. If you want a different result, then you must change your action!

Begitulah salah satu kiat sukses James Gwee dalam buku yang merupakan kumpulan ide dan tips yang pernah disampaikannya dalam berbagai kesempatan seminar, pelatihan dan siaran di radio. Serbaneka tips dan ide ini dicoba untuk dikluster ke dalam 5 bagian besar, pertama tentang ide-ide untuk peningkatan secara umum (general improvements) , kedua inspirasi dalam manajemen penjualan (champion sales), ketiga kumpulan tips demi keberhasilan seorang manajer atau penyelia (supervisor) , keempat, kiat-kiat pelayanan (champion service) demi mencapai customer service excellence, dan bagian terakhir adalah saran praktis untuk memperbesar kesuksesan bisnis (business success).

Tips manajemen penjualan diawali dengan pertanyaan, “Menurut Anda, seorang tenaga penjual yang bagus dan andal itu seperti apa?” Umumnya orang akan bilang bahwa penjual yang bagus itu harus pintar bicara, jago merayu, mampu meyakinkan, dan bisa menangani setiap keberatan atau penolakan dari calon pelanggan. Anggapan penjual harus pintar omong tidaklah mengejutkan.

Don’t speak! Asks. James malah menyarankan pendekatan penjualan seperti itu supaya diubah. Penjual bukan hanya harus pintar bicara, sehingga terkesan memaksa, tetapi terutama ia harus pintar bertanya. Karena semakin banyak Anda bicara, semakin sedikit pelanggan bicara. Semakin sedikit mereka bicara, semakin sedikit yang Anda ketahui tentang diri mereka. Lama kelamaan mereka akan bosan mendengarkan Anda, menjadi jengkel, dan akhirnya menutup diri terhadap Anda dan produk/jasa yang Anda tawarkan.

Alih-alih banyak bicara, menyarankan atau mengarahkan pelanggan, penjual yang pandai mesti banyak bertanya. Bukan sekadar bertanya atau mengajukan pertanyaan basa-basi. Tetapi mengajukan pertanyaan yang tepat, yang bisa mengungkap masalah yang dihadapi pelanggan, keinginan atau kebutuhan pelanggan saat itu, fitur-fitur yang sedang dia cari dari produk kita, keuntungan/manfaat yang dia harapkan, budget yang dia miliki. Apakah mereka mengalami tekanan untuk membeli produk/jasa kita… tekanan seperti apa, dan dari mana asalnya? Apakah mereka punya kendala… seperti kekhawatiran atau keraguan terhadap kualitas produk/jasa kita, terhadap perusahaan kita, terhadap diri kita? Ini semua kendala yang dipikirkan seorang pelanggan sebelum dia memutuskan membeli atau tidak. Kalau kita tidak bertanya, bagaimana kita bisa tahu apa yang ada di benak pelanggan? Apa yang sebenarnya dia butuhkan? Apakah kita bisa memberikan solusi terhadap kebutuhannya itu?

Artikel Oleh: Andre Vincent Wenas
Sumber: Majalah PERDUKI, edisi Juli-Agustus 2009

» Read More...

Search

Statistik

My Ping in TotalPing.com